• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Genfruz Dot Us

Apapun Itu Ada

  • Home
  • Blogroll
  • Contact
  • Bisnis Online
  • Anime
  • Galeri
  • Lain-lain
Home » Arcana Famiglia » Alur Cerita Arcana Famiglia Episode 1 Bagian 2

Alur Cerita Arcana Famiglia Episode 1 Bagian 2

Terlihat sebuah bangunan yang besar.
kali ini latar beralih ke kamar felicita.

"nona, apa yang anda katakan barusan?" ucap seorang maid memegang sebuah gaun merah

"anda tidak boleh begitu" ucap maid lain

"ini bukanlah pesta biasa" ucap main yang lain lagi (ada 3 maid)

tok tok tok, suara ketukan pintu terdengar saat tangan luca mengetuk pintu kamar di mana felicita berada

"nona, semuanya sudah menunggu" ucap luca didepan pintu, tak begitu lama menunggu pintu pun terbuka dan memperlihatkan felicita dengan pakaian yang biasa ia pakai, luca pun terlihat kaget melihat penampilan felicita

"nona!" ucap luca serak

"ada apa, luca?" tanya felicita polos

"apa anda akan menghadiri pesta dengan pakaian itu?" tanya luca tak percaya

"ya" jawab felicita singkat sukses membuat luca lebih kaget lagi

"itu tidak bagus! Hari ini..." ucap luca terputus

"ulang tahun papa, 'kan?" sambung felicita biasa saja

"ayo fukulota" ajak felicita pada burung hantu peliharaannya yang langsung saja terbang mengikutinya dari belakang, para maid yang tadinya berada didalam kamar felicita pun keluar dan berdiri mengapit luca.

"dia dulu biasanya lebih patuh" ucap luca menunduk

"mungkin ada yang salah dengan caramu membesarkannya" ucap maid 1 (sebut saja begitu)

"he?" kaget luca

"memang, kau 'kan yang menjadi pengawalnya" ucap maid 2

"he?" kaget luca lagi

"ini semua salahmu, Luca" tuding maid 3

"he?" luca terlihat lebih kaget lagi karna terus disalahkan

"kita nanti akan terlambat, luca!" panggil felicita melambaikan tangan ke arah luca, luca pun terlihat senang.

"aku datang, nona!" ucap luca senang dan segera melesat mengikuti felicita membuat 3 maid yang tadi terus menyalahkannya hanya bisa menarik nafas.

Latar beralih ke sebuah aula tempat di adakan sebuah pesta, terlihat orang-orang yang memakai pakaian dengan stelan hitam memenuhi ruangan tersebut, dan yang disorot adalah tempat dimana pace yang sedang memakan makan dengan lahap dengan debito yang berdiri sambil melipat tangan melihat kelakuan teman berkacamatanya tersebut

"ada apa?" tanya pace karna debito sedang memperhatikan orang lain

"apa yang kau pakai itu, Bambina?" tanya debito pada felicita

Bambina = sebuah panggilan dari debito untuk felicita

"kami semua sangat ingin melihatmu memakai gaun" ucap pace kecewa

"memang ada yang salah dengan ini?" ucap felicita dengan polosnya sambil memiringkan sedikit kepalanya dan sukses membuat debito dan pace tercengang

"luca, lakukanlah pekerjaanmu sebagai pengawalnya!" ucap debito sengaja membesarkan suara

"benar! Kita sudah bosan hanya dikelilingi para pria!" ucap pace sengaja membesarkan suaranya juga agar bisa terdengar dengan jelas oleh luca yang berada dibelakang felicita.

"tapi aku... Tapi aku juga ingin dia memakai gaun!" ucap luca menangis dengan lebaynya

"tapi..." ucap nova memberi jeda sehingga pace, luca dan debito melihat ke arahnya

"kalau ada sesuatu mungkin itu lebih baik untuknya memakai pakaian itu daripada gaun" sambung nova biasa saja

"begitu ya" ucap debito bergerak mendekat ke arah nova

"akan lebih mudah melihat kaki indah bambina, dengan apa yang dia pakai sekarang, apa kau punya nafsu dengan kaki, pendek? Kita mengkin sependapat" goda debito yang sudah berada disamping nova lalu debito mengangkat tangannya dan menaruh tepat diatas pundak nova

"itu bodoh" itu bodoh usir nova pada tangan debito

nova melihat ke arah felicita dan membuat felicita kaget karna sebuah bayangan tentang dirinya memakai kimono muncul tiba-tiba dalam otaknya (saat bayangan itu muncul ada lambang semacam hati yang muncul), namun felicita langsung membuat mukanya ke samping dengan memasang wajah seperti tidak suka dan itu membuat nova merasakan ada yang aneh dengannya namun sebuah suara dari liberta membuat nova dan felicita melihat ke arah dia-liberta.

"nona, kau tidak memakai gaun?" ucap liberta mendekat ke arah felicita, seketika itu bayangan tentang felicita memakai gaun putih yang sangat indah pun muncul diotak felicita dan itu sukses membuat kedua pipi felicita memerah menahan malu dan langsung memalingkan wajahnya dari liberta

arcana episode 1

"ada apa? Nona, wajahmu memerah" tanya liberta tidak peka, yang sudah ada disamping felicita dengan wajah yang pertutup poninya, namun rona merah yang berusaha ia sembunyikan masih dapat terlihat oleh liberta.
Tiba-tiba saja felicita memalingkan wajahnya ke arah liberta dengan wajah marah dan langsung melayangkan kakinya sehingga membuat liberta terlempar jatuh

"aduh, apa maksudnya ini?" ucap liberta yang sekarang berada dilantai sambil memegang perutnya yang sakit akibat tendangan tadi namun wajah sakitnya segera berubah menjadi wajah gugup saat melihat felicita berdiri didepannya dengan memegang pisau dan wajah yang terlihat mengerikan

"me-memangnya apa salahku, nona?" tanya liberta terbata-bata

terdengar suara tawa dan langkah kakinya yang mendekat ke arah felicita dan liberta berada membuat semua orangMelihat kearah orang tersebut

"jolly?" ucap pace heran

"itu karena kau berpikir hal yang buruk" jawab orang tersebut yang bernama jolly, atas pertanyaan liberta

"apa maksudmu hal yang buruk?" tanya liberta yang sudah bangun kembali, berdiri tepat didepan jolly

"ini seharusnya tidak perlu dijelaskan lagi, kita semua sudah membuat kesepakatan dengan tarocco untuk mendapatkan kekuatan arcana, sebagai contoh kau liberta" ucap jolly memandang liberta

"kau memiliki kartu awal, II Matto: bodoh" sambung jolly dan di iya 'kan oleh liberta

"nova, kau memiliki kartu ke-13, La Morte: Kematian" ucap jolly mengalihkan pandangannya ke tempat nova berada

"kau tidak perlu menjelaskan itu semua sekarang" ucap nova tidak senang

"nona membuat kesepakatan dengan kartu ke-6, Gli Amanti: Pecinta" ucap jolly dan di iya 'kan oleh felicita

"kemampuannya, atau kekuatan arcananya adalah kekuatan untuk membaca hati orang lain" jelas jolly membuat liberta mengerti

"jadi..." ucap liberta namun tak dilanjutkannya dan lebih memilih menatap felicita yang terlihat marah padanya.

"tapi, itu tiba-tiba saja muncul" ucap felicita sedih

"ya, kekuatan arcana menggunakan emosi sebagai dasarnya" ucap jolly membuat felicita mengangkat kepalanya yang tadinya tertunduk

"alasan kenapa nona belum bisa mengendalikan kekuatannya, adalah karena kau masih anak-anak" ucap jolly mendekatkan bibirnya ke bibir felicita

arcana episode 1

namun segera ditahan oleh luca dengan menahan tangan jolly

"tolong jangan sentuh nona" ucap luca serius, seperti menahan emosi namun wajah serius yang luca pasang sirna begitu saat jolly pergi meninggalkannya

"dia membaca hati liberta?" guman luca berpikir

"bukankah itu artinya kau berpikir yang tidak pantas pada nona?" teriak luca menunjuk liberta, sehingga wajah liberta sedikit memerah begitu ia menyadari apa maksud dari kata-kata tersebut

"apa maksudmu tidak pantas?" teriak liberta dengan wajah memerah

"i-itu..." ucap luca berpikir, tiba-tiba saja wajah luca berubah menjadi sangat merah dengan asap yang keluar dari telingannya membuat sebuah kaki melayang ke arahnya

"maaf, nona..." ucap luca dengan kepala yang melekat pada tiang

"aku turut berduka" ucap debito mandang nasib malang luca

"lihat, dante akan memberi sambutan" ucap pace menunjuk ke arah dante berada

"hadirin, terima kasih sudah datang di jadwal kesibukan anda, papa arcana famiglia, mondo. Kita akan mulai dengan sambutan dari papa" ucap dante panjang lebar.

Tiba-tiba sepasang pria dan wanita turun menuju ke bawah para tamu berada dan para tamu pun langsung bersorak-sorak membuat keributan

"ketua keluarga kita!"

"kajayaan pada arcana!"

"hadirin, terima kasih sudah berkumul hari ini, aku merayakan ulang tahunku yang ke-59 hari ini, aku bisa berhasil sejauh ini berkat kalian" ucap orang yang di sebut sebagai 'papa' berjalan melewati tamu yang hadir hingga ia berada tepat ditengah tengah tamu

"pulau regalo kita telah melewati banyak kesulitan. Serangan dari penyelundup, penjajah dari negara lain, kekurangan barang, penindasan, wabah penyakit dan tidak akan ada habisnya tapi kita mampu memgmatasi ini semua dengan ikatan kekeluargaan kita, dan dengan kekuatan arcana." ucap 'papa' panjang lebar

"Tapi umurku sudah dalam batasnya, aku mulai berpikir untuk pensiun." sambung papa dan sukses membuat semua tamu kaget

"papa?" ucap felicita heran

"karena itu, aku mulai berpikir untuk memilih seseorang untuk menggantikanku." ucap papa membuat dante dan jolly sedikit kaget

"dalam 2 bulan lagi, kita akan mengadakan arcana duello" ucap papa lagi

"arcana duello?" guman felicita

"semua yang memiliki kekuatan arcana harus mengikutinya untuk menentukan siapa pemilik kekuatan arcana yang terkuat, Aku pemilik kartu ke-21, II Mondo: Dunia, dengan ini bersumpah untuk memberikan gelap -papa- kepada pemenang dan mengaaulkan permohonannya" ucap papa membuat para tamu lebih bersorak dengan gembira

"dan satu lagi, pemenangnya akan menikahi anakku, felicita" tambah papa, sukses membuat felicita, nova dan liberta begitu kaget

Bersambunng ke Alur Cerita Arcana Famiglia Episode 1 Bagian 3
Posted by Ian Knightwalker on Sabtu, 01 September 2012 - Rating: 4.5
Title : Alur Cerita Arcana Famiglia Episode 1 Bagian 2
Description : Terlihat sebuah bangunan yang besar. kali ini latar beralih ke kamar felicita. "nona, apa yang anda katakan barusan?" ucap seorang...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Alur Cerita Arcana Famiglia Episode 1 Bagian 2"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
'
Copyright © 2013 Genfruz Dot Us - All Rights Reserved
Powered by Blogger